INI 5 KIAT TERHINDAR DARI SWAB ANTIGEN BEKAS
- ALINIA Group
- May 7, 2021
- 1 min read
Beberapa hari belakangan kita dibuat geger dengan berita mengenai oknum yang menggunakan alat Rapid Test bekas di Medan Sumatera Utara. Sahabat Alinia tentu juga menjadi resah saat ingin melakukan rapid test swab antigen karena berita ini, bukan? Pastinya ada rasa takut dalam diri sahabat. Siapa tau bisa menjadi korban berikutnya, atau parahnya malah tertular covid19 dari alat swab antigen.
Nah, ini yang harus sahabat diperhatikan. Bagaimana langkah preventif/pencegahan agar terhindar dari swab antigen bodong, ini 5 kiat dari kami.
1. BERIZIN
Saat mendatangi lokasi rapid test, cobalah sahabat cari terlebih dahulu info mengenai lokasi/tempat rapid test yang memiliki izin.
Kepemilikan izin ini membuat sahabat yang menjalani antigen bisa tahu ke mana dan kepada siapa pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
2. PERHATIKAN STANDAR & PROSEDUR
Sebelum dilakukan pemeriksaan, sahabat bisa mengamati lokasi pemeriksaan, mulai dari apakah petugasnya menggunakan sarung tangan, memakai masker, dan baju alat pelindung diri (APD) lengkap.
Petugas yang patuh pada SOP, sangat kecil kemungkinan melakukan praktik 'ilegal' seperti penggunaan antigen bekas.
3. PERHATIKAN APAKAH ALAT MASIH BARU
Kemudian, saat akan dilakukan pemeriksaan, cobalah sahabat meminta petugas untuk memperlihatkan alat swab. Apakah masih tersegel atau baru, atau tidak.
4. BERANI MENOLAK
Apabila alat tidak tersegel dan tampak usang, sahabat berhak untuk menolak. Dan jangan takut untuk melaporkan apabila ada kejanggalan.
5. JANGAN TERGIUR HARGA
Pemerintah memang tidak menetapkan tarif bawah atau harga termurah pemeriksaan swab antigen. Namun pemerintah sudah menerapkan tarif atas atau harga termahal yaitu Rp 250 ribu di pulau Jawa dan Rp 275 ribu di luar pulau Jawa.
Dari harga itu sahabat bisa mengambil kesimpulan untuk tidak terlalu tergoda harga murah.
Semoga kita bisa terhindar dari Rapid Test Swab Antigen Bodong ya, dan pandemi covid19 segera berlalu.

Comentários